Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Valentine Undercover

NILAI SEBUAH KASIH SAYANG By Kuzweety Pak Ahmad duduk di pinggir jalan untuk melepas lelah, siang itu udara di kota Surabaya terasa panas,terik sinar matahari tak menyurutkan langkahnya justru sebaliknya semakin membakar semangat Pak Ahmad untuk keliling perumahan mencari botol-botol plastik. Sebuah gerobak berwarna hijau berukuran lumayan besar dan bersih, berbeda dengan gerobak pemulung sampah plastik biasanya. Gerobak pak Ahmad dibagi menjadi dua bagian, bagian depan untuk menyimpan botol-botol plastik dan bagian belakang dekat kemudi ditata rapi dan bersih untuk tempat istirahat seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun. Dia adalah Dafa putera Pak Ahmad yang menderita lumpuh kaki semenjak bayi. Hidup berdua di sebuah rumah petak di pinggir rel kereta dan tak ada saudara yang bisa merawat puteranya, merupakan alasan Pak Ahmad untuk senantiasa membawa puteranya kemanapun dia pergi.             “Pak...Dafa haus” gumam Dafa yang terbangun dari tidurnya Pak Ahmad segera bangki

Valentine Undercover

VALENTINE PERTAMA By : Anhar                 Aku bingung sekali. Hidup di kota besar ternyata sangat memusingkan, terlalu banyak aturan tidak tertulis yang harus kutaati. Ketika aturan itu tidak dikerjakan, orang lain pun akan mengecap yang aneh-aneh. Padahal, kota ini sama saja dengan kota yang lain. Mungkin karena menjadi ibukota negara sehingga memiliki perbedaan dengan yang lain. Apalagi, walikotaku sempat memimpin kota ini sebelum akhirnya menjadi presiden republik ini. Ah , betapa lebih tenang hidup di kampungku pinggiran Solo, menikmati udara segar, mendengar kicauan burung, merasakan semilir angin, dan tanpa keributan. Kota ini sudah terkenal dengan segala hingar-bingarnya, kemacetan, udara yang kotor, banjir setiap tahun, ditambah lagi perkelahian antar kampung, antar siswa, bahkan antar ibu-ibu karena masalah yang sepele. Aku rindu suasana kampungku. Namun, apa dayaku? Aku dapat kuliah di kota ini bermodalkan beasiswa yang untuk kebutuhan sehari-hari saja tidak cukup. Ak

Valentine Undercover

SMS Itu.... By : Rina MW Jam menunjukkan pukul 17.30 WIB saat itu aku baru saja tiba di rumah sepulang mengajar. Yaa....aku adalah seorang tenaga pendidik yang belum PNS mengajar di dua sekolah, di sekolah negeri untuk tingkatan SMA dan sekolah sosial alias sekolah gratis untuk tingkatan SMP dan SMA. Belum juga berganti baju hpku berbunyi sebuah sms masuk. Sms dari bu Wina salah seorang rekan mengajarku yang di sekolah sosial rupanya. “ Assalamu’alaikum Bu Yani...besok pagi ditunggu di sekolah ya ada masalah yang cukup serius yang harus dibicarakan tentang salah seorang anak didik kita” begitu bunyi sms tersebut. “Wa’alaikum salam baik bu besok saya memang ada jadwal mengajar disana, kalau boleh tau sedikit bocorannya masalah tentang apa ya dan siapa siswa kita yang bermasalah itu ?” tanyaku sedikit penasaran. “Panjang ceritanya bu....besok saja ya kita bicarakan di sekolah” balas bu Wina lagi. “Oke...besok kita ketemu ya bu” balasku lagi menutup pembicaraan di sms. “Aduuuhhh.