Rina Maruti

Saat ini sudah bukan zamannya lagi para wanita hanya mengandalkan pendapatan dari suami, walaupun gaji suaminya sangat mencukupi bahkan mungkin lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan mewah lainnya. Kita tidak pernah tahu takdir hidup kita ke depan. T idak ada salahnya kita pun melakukan sesuatu yang menghasilkan uang meskipun berada di rumah , wanita harus mandiri. B anyak yang bisa dilakukan untuk mendulang rupiah dari rumah dengan memaksimalkan potensi diri . Ada banyak contoh para wanita yang sukses meraup jutaan bahkan puluhan juta rupiah setiap bulannya tanpa memiliki karir di luar rumah. Mereka melakukan bisnis yang dilakukan di rumah dengan memanfaatka kemajuan teknologi. Salah satu cara yang mudah memulai bisnis dari rumah adalah memanfaatkan gadget yang kita miliki untuk menjalani bisnis online . Femmy Maharani , seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Nabire Papua. Tinggal di ujung pulau Nusantara bukanlah menjadi halangan

Pertama kali bertemu Ifa saat kami mengikuti seminar BlogHolicID di Bogor. Sejujurnya sampai sekarang pun saya belum tahu Ifa itu orangnya yang mana, karena pertemuan yang singkat di acara seminar itu membuat kita tidak sempat berkenalan lebih dekat. Alhamdulillah sekarang kami tergabung dalam grup Arisan Baclink di WA, jadi bisa komunikasi terus dan bisa berkenalan lebih lanjut dan kami punya kegiatan saling review blog. Membuka blognya Ifa Musyrifah  http://imusyrifah.blogspot.co.id/  membuat saya terkesan, angkat jempol untuk Ifa yang punya blog keren itu. Kesan pertama saat membuka blognya terlihat sangat fresh, young and trendy (kayak slogan Pasaraya) hahaha...tapi emang bener sih, kekinian banget. Khas anak muda.  Ternyata Ifa adalah seorang blogger muda fresh graduate dari IPB jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen. Saya kok baru tahu ya ada jurusan itu di IPB, haduuhh kemana aja selama ini? Hehehe maklum kan beda generasi, jaman saya kuliah dulu belum ada jurusan itu di IPB

Buat sebagian orang mungkin banyak yang berpikir dan mengatakan bahwa perayaan hari Kartini itu tidak penting, ngerepotin harus pake kebaya harus dandan ribet, gak ada manfaatnya. Tidak ada yang mewajibkan perayaan hari Kartini harus pake kebaya, harus dandan ribet. Menurut pemikiran saya sebagai orang awam yang belum terlalu paham makna hari Kartini memakai kebaya itu hanya salah satu cara untuk mengenalkan busana nasional pada anak-anak kita sekarang. Bagi kami yang berkecimpung di dunia pendidikan perayaan hari Kartini itu penting, karena itu bagian dari pelajaran sejarah nasional. Siapa lagi yang akan mengenalkan para pahlawan jika bukan kami sebagai tenaga pendidik yang mengenalkannya, karena itu adalah salah satu bagian tugas wajib kami. Sebagai orang tua saya sendiri dirumah tidak sempat mengenalkan para tokoh perjuangan bangsa ini pada anak-anak dirumah, saya yakin Anda para orang tua juga begitu kan? Tak ada waktu untuk mengenalkan tokoh-tokoh sejarah yang sudah berjuan

Alhamdulillah untuk pertama kalinya KMO (Kelas Menulis Online) yang digawangi oleh Coach Tendi Murti setelah hampir 1,5 tahun berdiri mengadakan workshop kepenulisan untuk umum. Acara kali ini diadakan hri Minggu 27 Maret 2016 di kampus bisnis Umar Usman Warung Buncit Jakarta Selatan. Peserta yang hadir melebihi yang ditargetkan, kurang lebih 40 orang mengikuti acara ini. 50% peserta yang hadir adalah para muslimah dari komunitas Muslimah Millionare sedangkan sisanya berasal dari anggota KMO dan masyarakat umum. Acara demi acara berjalan lancar dan tentu saja menarik. Diawali pembukaan yang segar oleh founder KMO coach Tendi Murti lalu dilanjutkan dengan sharing-sharing sejarah KMO oleh Tim Inti KMO Indonesia yaitu oleh saya sendiri Rina Maruti Widiasari selaku Tim KMO Divisi Academy dan Ernawati Lilys tim KMO dari Divisi Media. Pembukaan yang cukup hangat dan akrab membuat suasana workshop makin menyenangkan dan para peserta sangat antusias untuk mengikuti acara ini hingga akhir.